KESEHATAN ANAK LEBIH PENTING DARI SEMUA HAL

Jumat, 04 September 2015

Mengatasi batuk Pilek tanpa obat

mengatasi batuk pada balita tanpa obat kimia
Batuk pilek ringan akibat infeksi virus lumrah terjadi pada balita diatas 6 bulan, hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh si kecil belum bekerja optimal. Disamping itu, asupan ASI bayi diatas 6 bulan sudah mulai berkurang sejak mereka mengkonsumsi makanan tambahan, padahal ASI adalah salah satu faktor pemberi kekebalan tubuh pada bayi.
Jika si kecil mengalami batuk pilek, Ayah Bunda harus waspada tapi tidak perlu panik. Para ahli kesehatan anak menjelaskan batuk pilek ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari tanpa harus memberikan obat kimia. Dokter-dokter di Amerika bahkan tidak merekomendasikan para orang tua untuk memberikan obat batuk pilek pada balita dibawah 4 tahun.
Sering muncul salah kaprah bahwa kalau si kecil sakit, harus selalu diberi obat. Hal ini harus difahami dengan baik karena sebenarnya obat batuk pilek yang banyak beredar dipasaran tidak menghilangkan sumber penyakit. Obat-obat tersebut hanya meredakan tanda-tanda (simptom) dari penyakit bukan menghapus si virus penyebab penyakit.

Mengangani balita yang sedang flu

1. Berikan cairan yang banyak. Jika sikecil masih minum ASI, pastikan dia minum ASI yang banyak, didalam air susu ibu terdapat komponen yang dapat meningkatkan system kekebalan tubuh si kecil. Berikan air putih yang banyak, hindari pemberian jus buah atau minuman bersoda karena dapat menimbulkan iritasi pada tenggorokanya yang sedang sakit.
2. Berikan madu pada balita diatas satu tahun. Bayi dibawah satu tahun tidak direkomendasikan untuk diberikan madu. Madu memang bagus untuk perkembangan tubuh tapi biasanya penanganan madu pada tahap produsi madu tersebut tidak dijamin steril, sehingga berisiko diberikan kepada bayi dibawah satu tahun. Tim atau kukus terlebihdahulu madu selama 15-20 menit sebelum diberikan, jika Bunda tetap ingin memberikan madu pada bayi yang berusia dibawah satu tahun.
3. Hangatkan tubuh si kecil menggunakan minyak telon atau kayuputih. Untuk menambah kenyamanan bernafas, tidurkan si kecil dengan bantal kepala yang lebih tinggi. Untuk mengurangi kekentalan lendir pada hidung, bunda dapat meneteskan larutan saline (garam steril) yang dapat diperoleh di apotek terdekat.
4. Untuk balita diatas 2 tahun, bunda dapat meringankan flu mereka dengan memberikan sup kaldu hangat, atau teh jahe dengan madu. Beberapa terapis herbal merekomendasikan campuran antara jeruk nipis dan madu untuk meringankan batuk sikecil. Campurkan air jeruk dan madu dengan perbandingan 1:1 berikan 1 sendok teh, 3 kali sehari setelah makan.

Kapan harus menemui dokter?

Jika batuk pilek tidak membaik dalam waktu dua pekan atau batuk menjadi sangat parah sehingga mengganggu pola makan dan tidur si kecil, apalagi disertai muntah dan demam tinggi, Ayah bunda perlu was-was, segera temui dokter untuk berkonsultasi. Ciri lain yang harus diwaspadai diantaranya adalah: Batuk yang disertai lendir atau dahak yang berwarna hijau, kuning, coklat, atau ada bercak darah pada lendirnya, dan bayi atau balita tidak mau makan dan kehilangan berat badan

Rabu, 20 Mei 2015

Penyebab Anak Susah Makan

Orang tua mana yang tidak merasa khawatir ketika anak susah makan? Sedangkan makanan bagi anak adalah hal terpenting karena dalam masa pertumbuhan tubuh.  Sedangkan makan bagi anak memiliki tiga fungsi yang baik, yaitu pemenuhan kebutuhan gizi dan energi, edukasi, dan entertainment.

Penyebab Anak Susah Makan

Memang, masalah anak susah makan ini harus segera diatasi, tetapi tidak dengan memaksa anak untuk menghabiskan makanan dengan porsi berlebihan. Cari dulu penyebab anak jadi susah makan. Nah sebenarnya apa sih yang membuat anak susah makan?

Dilihat dari segi psikologis anak susah makan, penyebabnya adalah (Tabloid Nakita):
1.     Cemas
Rasa cemas ini paling sering dialami anak batita. Contoh, cemas berpisah dari orangtua karena berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa orangtuanya; cemas berada di lingkungan baru, semisal ketika mulai bersekolah, dan sebagainya. Kecemasan yang timbul sering kali disertai gejala-gejala fisiologis maupun perilaku seperti gelisah, berkeringat dingin, berdebar-debar, sulit konsentrasi, susah tidur, dan sebagainya. Kondisi-kondisi ini berpengaruh pada pola makan anak, termasuk membuat anak jadi susah makan.
2.     Depresi
Anak yang depresi bisa mengalami dua masalah makan, yaitu makan berlebihan/tidak terkendali sehingga membuatnya obesitas atau ia menjadi sulit makan. Depresi banyak dialami anak usia sekolah. Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang karena menjadi korban bully seperti diejek, digoda, mendapatkan kekerasan, dan sebagainya.
3.     Pola relasi yang tak bagus dengan orangtua.
Ketika anak makan dan rewel, lalu direspons orangtua dengan tidak sabar dan memaksa anak, maka peristiwa makan menjadi hal yang tidak menyenangkan. Akibatnya, anak pun jadi susah makan. Dalam hal pola asuh, orangtua tidak mengajari anak untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi alias hanya menyediakan makanan yang itu-itu saja. Ini membuat anak tidak belajar mengenal rasa dan jenis makanan yang beragam. Akibatnya, anak menjadi pilah-pilih makanan dan makan yang itu-itu saja. Ujung-ujungnya, anak pun akan susah makan.
Selain itu faktor psikologis yang dapat mengganggu anak susah makan, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Cara mengatasi anak susah makan ini harus dilihat secara detai apa faktor penyebabnya, apabila secara medis tak ada masalah, biasanya anak yang sulit makan akan dirujuk kepada psikiater/psikolog. Psikiater/psikolog akan mencari latar belakang masalah dari segi kejiwaan si anak. Para ahli juga akan memberikan saran untuk mengatasi masalah psikis tersebut, sehingga bila sudah berhasil diatasi, diharapkan perilaku makan anak akan membaik.
  • Di rumah, orangtua sebenarnya bisa mengenali masalah psikis pada anak lewat terapi bermain. Biasanya cara ini dilakukan pada anak yang masih kecil hingga usia batita. Saat bermain, orangtua bisa mengamati dan menganalisis bagaimana pola bermain anak dari kisah-kisah yang diperlihatkan. Misal, dalam bermain anak selalu memilih peran utama binatang buas yang menerkam binatang lemah. Bila pola ini selalu berulang, ini merupakan pertanda penting, anak merasa dirinya selalu jadi objek/korban dari pola asuh /perilaku, apakah orangtua atau teman. Lewat terapi bermain, konflik permasalahan anak dapat ditelusuri, kemudian diatasi sesuai penyebabnya.
  • Terapi bermain juga dapat digunakan untuk memperbaiki relasi antara orangtua dan anak. Karena dalam bermain, orangtua dapat belajar bagaimana merespons anaknya. Namun, perlu dipahami, terapi bermain yang dilakukan ini tidak serta merta berdampak langsung pada pola makan anak. Artinya, setelah relasi/pola asuh diubah tidak serta merta perilaku sulit makan anak teratasi. Perlu proses dan waktu yang cukup hingga akhirnya terjadi perubahan perilaku makan pada anak. Selain terapi bermain, orangtua juga bisa melakukan terapi kognitif, utamanya pada anak yang lebih besar. Anak dibantu mengatasi kondisi cemas atau depresinya dengan mengubah cara berpikirnya. Lakukan dengan pendekatan komunikatif, anak diajak mengungkapkan perasaannya, sehingga ia merasa nyaman dan tenang. Lakukan komunikasi pada anak sesuai tahapan usianya.
  • Lakukan introspeksi diri atas sikap dan pola asuh terhadap anak, mungkinkah selama ini kerap bersikap otoriter atau overprotektif, sehingga membuat anak merasa cemas, marah, dan tak nyaman. Orangtua diharapkan bisa mengubah cara berpikirnya.
  • Mengajarkan perilaku makan yang baik. Sediakan menu makanan yang bervariasi agar anak mengenal banyak rasa dan jenis makanan. Jadilah model yang baik dengan membiasakan makan bersama di meja makan. Makan bersama merupakan ajang interaksi penting antara orangtua dan anak. Orangtua juga bisa menjadi teman menyenangkan di meja makan. Dengan begitu, hubungan orangtua dan anak semakin erat.
  • Jadikan saat makan menyenangkan. Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya.
Nah itulah fenomena anak susah makan, semoga dengan membaca artikel ini anda bisa mengatasi anak anda yang susah makan.

Kamis, 07 Mei 2015

Tips Mengatasi kejang demam pada anak

Cara Benar Mengatasi Kejang Demam di Rumah


 Apa yang terpikirkan saat anak kita mengalami panas yang tinggi lalu diikuti dengan datangnya kejang ?  Bagi ayah dan bunda yang berpengalaman sekalipun, rasa cemas dan panik akan muncul. Bedanya, ayah dan bunda yang sudah berpengalaman akan segera mengatasi kejang demam dengan cara yang benar. Penting sekali untuk memahami cara benar mengatasi kejang demam di rumah sebab penanganan yang tepat di awal kejadian akan memberikan hasil yang baik bagi kesehatan anak. 
Ayah dan bunda harus ingat bahwa kejang demam adalah kejang yang diakibatkan atau diawali dengan adanya demam. Demam yang terjadi adalah demam karena proses di luar kepala/otak. Misalnya, infeksi saluran pernafasan sebagai sumber demam yang umum pada anak-anak. Berikut ini adalah tahapan cara benar mengatasi kejang demam di rumah yang dapat dilakukan oleh ayah dan ibu.
PENCEGAHAN
Turunkan Panas dengan Segera
Langkah pencegahan pertama cara benar mengatasi kejangdemam di rumah adalah menurunkan suhu tubuh anak. Kejang demam kemungkinan untuk terjadi akan semakin besar pada suhu lebih dari sama dengan 38 deraja celsius. Dengan menurunkan suhu di bawah 38 deraja celsius maka kemungkinan untuk terjadi kejang dapat dikurangi. Ayah dan Bunda dapat melakukan kompres ataupun obat penurun panas. Saat ini, paracetamol merupakan obat pilihan dalam menurunkan panas pada anak-anak.
Atasi Penyebabnya Sesegera Mungkin
Demam anak dapat kembali muncul apabila sumber penyebab panas belum diatasi. Pada kasus di mana anak memiliki riwayat kejang, maka penting untuk membawa anak ke dokter. Dokter akan melihat sumber penyebab timbulnya panas dan berusaha untuk mengatasinya. 

YANG DILAKUKAN SAAT KEJANG
Hentikan Kejang

Ayah dan Bunda dapat menghentikan kejang yang timbul dengan memberikan obat penghenti kejang, Diazepam. Saat ini, Diazepam telah dikemas dalam bentuk yang mudah untuk diberikan kepada anak pada waktu kejang. Diazepam dikemas dalam bentuk cair dan diberikan/dimasukan melalui dubur/anus. Patokannya, pada anak dengan berat di bawah 10 kg dapat diberikan Diazepam 5 mg. Pada anak dengan berat > 10 kg dapat diberikan Diazepam 10 mg. Stesolid merupakan salah satu kemasan Diazepam yang tersedia di pasaran.
Bagi Ayah dan Bunda yang belum berpengalaman, memberikan obat melalui dubur/anus tentu merupakan pengalaman yang kurang mengenakan. Untuk itu, Ayah dan Bunda perlu menanyakan kepada dokter atau tenaga medis cara untuk memberikan obat melalui dubur/anus. Bertanyalah dan berlatihlah sampai Ayah dan Bunda yakin mampu melakukannya, terutama bagi Ayah dan Bunda yang memiliki anak dengan riwayat kejang demam.
Perhatikan Jalan Nafas
Umumnya, anak yang mengalami kejang demam akan mengatupkan mulutnya seketika itu juga. Ayah dan Bunda harus memperhatikan lidah supaya tidak tergigit saat anak mengatupkan mulut. Memberikan pembatas yang lunak di antara gigi atas dan bawah akan mengurangi resiko tergigitnya lidah. Namun, harus DIWASPADAI penggunaan pembatas yang terlalu rapuh atau mudah patah. Jangan sampai patahan pembatas tertelan oleh anak dan mengganggu jalan nafasnya.
Jauhkan Benda Tajam, Panas, dan Beresiko Melukai Anak
Kejang merupakan gerakan menghentak yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Ayah dan Bunda perlu memperhatikan lingkungan sekitar anak supaya anak tetap aman meskipun sedang mengalami kejang.
Bawalah ke Pelayanan Kesehatan Terdekat
Saat kejang mulai berhenti, Ayah dan Bunda dapat membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat. Di tempat pelayanan tersebut akan kembali dievaluasi keadaan umum anak dan akan dipertimbangkan apakah anak tersebut dapat dirawat di rumah dengan pemantaun (berobat jalan) atau rawat inap. Ayah dan Bunda harus memperhatikan keselamatan diri saat membawa anak ke pelayanan kesehatan. 
JANGAN TERGESA-GESA membawa anak ke pelayanan kesehatan tetapi mengabaikan keselamatan secara umum. Dengan penanganan seperti di atas, maka Ayah dan Bunda dapat SEGERA (bukan tergesa-gesa) membawa anak ke pelayanan kesehatan dengan lebih mempersiapkan diri. 
Itulah beberapa cara benar mengatasi kejang demam dirumah. Semoga dapat membantu Ayah dan Bunda mempersiapkan diri di rumah, dan selamat menjadi Orang Tua siaga.

Jumat, 01 Mei 2015

CARA JITU TURUNKAN DEMAM ANAK

Ketika anak demam, Mama segera mengusahakan agar demamnya turun dengan berbagai cara. Dalam laporan terbaru di jurnal Persatuan Dokter Anak Amerika tentang demam anak disebutkan bahwa orangtua sebaiknya berkonsentrasi untuk membuat anak merasa nyaman ketika demam dibanding menurunkan suhunya. Karena penyebab demam bisa beragam, usaha menurunkan panas juga bisa memperlambat kesembuhan. 

Beberapa hal yang perlu diketahui orangtua mengenai demam adalah demam bukanlah penyakit utama, kondisi ini merupakan reaksi tubuh alamiah terhadap suatu penyakit. Demam bisa pertanda tubuh sedang melawan infeksi karena suhu yang tinggi tersebut memperlambat pertumbuhan bakteri ataupun virus.

Oleh karena itu usaha mengatasi demam yang salah bisa memperpanjang masa sakit. Hal ini berbeda dengan pendapat orangtua sebelumnya bahwa demam bisa memperburuk suatu kondisi penyakit ataupun berdampak buruk secara umum terhadap anak mereka. (apakah Mama sempat berpikir demam membakar sel saraf anak? Mulai sekarang tidak perlu, Ma).

Banyak orangtua juga mencemaskan kejang demam. Obat penurun panas tidak terbukti dapat mencegah terjadinya kejang demam. Kejang (jika terjadi) biasanya disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang pesat di tahap awal infeksi, seringkali sebelum para orangtua menyadari anaknya terkena demam.

Saat demam biarkan anak tersebut istirahat. Walaupun Anda berharap ia minum obat, tunggu saja saat ia terbangun meskipun jadwal pemberian obat penurun panas sudah berlalu. Hati-hati saat memberi obat ya, Ma. Pastikan dosisnya sesuai aturan di kemasan. Jika Anda memberi obat penurun panas golongan acetaminophen ataupun ibuprofen, pastikan Anda tidak memberi obat batuk atau flu yang mengandung antipyretic. Pemberian dua jenis obat tersebut. secara bersamaan dapat menimbulkan overdosis.

Hingga bayi berusia 4 bulan, jika ia demam hingga 38,5 derajat Celcius, orangtua harus segera menghubungi dokter anak. Meskipun begitu, usahakan tidak hanya berfokus pada angka-angka di termometer. Yang paling utama, obat penurun panas sebaiknya digunakan sebagai bantuan untuk membuat anak merasa nyaman. Jika walaupun demam anak terlihat tenang dan tidak rewel, Anda tidak harus memberinya obat penurun panas.

Tahapan Pertumbuhan Bayi

Umunya tiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda, bayi satu mungkin sudah bisa tengkurap umur 3 bulan yang lain mungkin umur 5 bulan. Ada yang usianya lebih satu tahun belum bisa berjalan. Bila anda khawatir akan ketertinggalan tahapan perkembangan bayi anda bisa dikonsultasikan dengan dokter.
Gerakan bayi umumnya didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang dengan pesat.

Nah, ada beberapa step yang menjadi tahan perkembangan buah hati anda.

Di usia 1,5-2 bulan si kecil akan belajar tengkurap. Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling.
Sedangkan di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan.
Nah, pada usia 4-5 bulan bayi anda akan mencoba untuk mengekspresikan emosinya lewatan letupan emosi yang tiba-tiba. Anda pernah bukan mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda?
Umumnya tahapan perkembangan bayi pada awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu.
Di usia 4–5 bulan, tahap perkembangan buah hati anda bertambah dari segi motoriknya. keduanya tangan anak semakin terampil.
Pada usia 7-8 bulan, tahapan perkembangan bayi yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar untuk duduk.
Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya, tahapan perkembangan bayi yang satu umumnya terjadi saat usia bayi menginjak 7-8 bulan.
Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin berkembang. Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam kehidupannya.
Langkah pertama si kecil merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Saat si kecil menginjak usia 18 – 24 bulan mereka akan belajar untuk berkata kata .
Rata-rata tahapan perkembangan bayi bisa lancar bicara di usia 2 tahun sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi.




Detil info baca disini: http://duniaanak.org/perkembangan-anak/tahapan-perkembangan-bayi.html